Jalan sebagai tulang punggung sistem transportasi karena sifat pelayannanya yang door-to-door, saat ini di Indonesia masih memerlukan peningkatan dari sisi kuantitas maupun kualitas. Masih terdapat banyak tantangan yang harus diselesaikan, baik dari aspek perencanaan, desain, pelaksanaan (konstruksi), pemeliharaan, maupun yang sifatnya evaluatif seperti aspek keselamatan lalulintas, dampak lingkungan dan sosial, ekonomi maupun finansial (pembiayaan). Hal ini mengingat saat ini dan mungkin sampai 10 tahun ke depan, kinerja sistem transportasi jalan masih sangat membutuhkan peningkatan, terutama dari sisi sumber daya manusia baik pengelola (pemerintah), perencana, perancang maupun pelaksana (pemerintah dan swasta).