Pada awal dekade 1970-an Direktorat Jenderal Bina Marga yang mempunyai tugas membina jaringan jalan di Indonesia, mendapat berbagai bantuan internasional, seperti dari Bank Dunia dan negara-negara donor lainnya. Pada waktu itu banyak tenaga ahli di bidang Rekayasa Jalan, baik untuk pekerjaan studi, perancangan, pembangunan, maupun pengawasan lapangan yang berasal dari luar Indonesia. Alasannya karena tenaga nasional dianggap kurang terlatih, kurang berpengalaman, dan kurang banyak jumlahnya.
Setelah dievaluasi ternyata bahwa pendidikan di jurusan Teknik Sipil ITB, dan juga secara umum di Indonesia, kurang mendalami bidang Rekayasa Jalan. Hal ini disebabkan pada saat itu di Indonesia jarang dilakukan pembinaan proyek jaringan jalan dalam skala besar, dan pendidikan di perguruan tinggi juga tidak disiapkan untuk hal tersebut. Direktorat Jenderal Bina Marga pada waktu itu menentukan kebijakan bahwa kebutuhan akan ahli bidang Rekayasa Jalan adalah cukup besar, dan kebutuhan itu akan terus berlanjut sampai jauh ke masa depan. Hal itu juga didukung oleh komitmen badan internasional dalam pembinaan jaringan jalan di Indonesia untuk jangka waktu yang panjang. Sedangkan untuk pemecahan jangka pendek dan menengah dari kekurangan tenaga ahli tersebut, diputuskan untuk mengadakan suatu pendidikan pascasarjana nongelar dalam bidang Rekayasa Jalan.
Cakupan bidang ilmu/keahlian yang terkait dengan Program Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya adalah:
- Rekayasa Jalan (Highway Engineering)
- Rekayasa Lalulintas dan Keselamatan (Traffic Engineering and Safety)
- Manajemen Jaringan Jalan (Road Network Management)
Analytical tools yang diberikan serta sebagai kelanjutan linier program sarjana Teknik Sipil, sesuai dengan cakupan bidang ilmu diatas yang terkait dengan banyak aspek, sedemikian sehingga membutuhkan interaksi berbagai disiplin ilmu, seperti diantaranya:
- Material Sciences
- Engineering
- Information System and Management Sciences
- Safety
- Environmental Sciences
- Social Sciences
- Economic, Business and Finance
- Computer Programming
Dalam bidang profesi terkait, juga sangat dituntut etika profesi yang tinggi, penggunaan program komputer dalam desain serta alat-alat berteknologi canggih untuk pelaksanaan konstruksi dan monitoring/survei jalan